Tanpa Judul

Bai Qingqing tenggelam ke dalam mimpi yang aneh itu sekali lagi.

Ada hamparan gurun yang tak berujung, dengan pasir yang berterbangan dan matahari menyengat yang membakar tanah. Bahkan udara tampaknya samar-samar terdistorsi.

Sebuah oasis kecil merupakan satu-satunya titik kehijauan dan vitalitas di gurun ini.

Panas!

Itulah perasaan pertama Bai Qingqing.

Bai Qingqing berdiri di atas tanah di mana rumputnya jarang, telapak kakinya terasa seperti steak di dalam panci penggorengan, sangat panas hingga kulitnya mulai mengeras. Kulitnya yang terpapar matahari seolah-olah mengeluarkan minyak.

Di mana tempat ini?

Bai Qingqing melihat sekeliling. Matahari yang terlampau menyengat membuatnya tidak bisa membuka matanya. Ia bisa samar-samar membedakan bahwa ada gurun di depannya.

Tiba-tiba, bagian atas kepalanya menjadi gelap, dan warna hijau muncul di atas pandangannya.

Sebuah daun besar menutupi kepalanya.

"Kenapa kamu keluar lagi? Panas di luar. Perempuan tidak tahan dengan itu."