Bai Qingqing merapikan bulu anak-anak macan tutul agar bisa kering lebih baik oleh api. Kemudian ia mengulurkan tangan kepada ular kecil.
"Ayo kemari dan duduk. Api tidak akan lompat-lompat lagi." Bai Qingqing membujuk dengan lembut.
Ular kecil itu berjalan ke sisinya dengan ragu-ragu, duduk di sebelahnya.
Merasakan suhu api, ular kecil itu bergerak ke belakang Bai Qingqing, sepasang lengan panjang dan kurusnya melilit erat pinggangnya, bersikap sangat dekat dengannya.
Bai Qingqing menepuk punggungnya, hatinya sakit untuknya. Baru saat itu dia merasa bahwa ular kecil itu adalah anaknya.
Anak-anak macan tutul merasa tidak senang. Mereka meniru ular kecil dan memeluk kaki ibu mereka. Bai Qingqing tiba-tiba memiliki dua aksesoris besar tambahan yang bergantung di kakinya.
Ada satu lagi yang tidak berhasil memegang kakinya. Dia bergantung pada lengannya.
Bai Qingqing tertawa dan menangis saat dia menggoyangkan tubuhnya. "Kalian sedang apa? Cepat turun dan keringkan bulumu."