Dan saat ia mengucapkan kata-kata ini, sepertinya semua orang akan menganggapnya sebagai hal yang wajar dan diharapkan.
Tapi entah mengapa, Ren Ying merasa kalimat tersebut sangat mengganggu telinga—rasa gusar yang hanya bertahan beberapa detik, sebelum mesin di dekatnya tiba-tiba mengeluarkan suara yang menusuk. Wu Liangliang juga mulai kejang, membuat semua yang hadir terkejut.
Wajah Wu Liangliang berubah bentuk akibat kejang, seolah-olah ada serangga yang merayap di bawah kulitnya. Ekspresinya berubah secara mengerikan, kulitnya memucat seakan ia di ambang kematian.
"Liangliang, Liangliang..."
Ren Ying segera membungkuk ke atas anaknya, menangis ketakutan.
Tak lama kemudian, beberapa dokter datang dan mulai memberikan penanganan darurat kepada Wu Liangliang. Mereka berusaha menahan anggota tubuhnya yang meronta-ronta dengan liar, mengeluarkan suara berbuih dari tenggorokannya seperti air mendidih, disertai dengan kejang yang cukup untuk menakutkan siapa saja.