Kisah Aymora - Bagian 2

ELIA

Kepada kegembiraan Elia, pipi Aymora lebar terkembang dalam senyuman dan ia memerah mengingat kenangan itu.

"Aku hanya menatapnya untuk waktu yang lama, lalu ia membungkuk ke bawah, masih mengulurkan tangannya kepadaku.

""Dia berkata, 'Maafkan aku telah buta. Berapa lama kau merasakan ikatan?'" Elia tertawa ketika Aymora menurunkan suaranya menjadi bergumam dalam dan keras, menirukan pria yang jelas masih ia cintai. "Aku benar-benar terkejut! Aku selalu bermimpi... tapi aku tidak pernah mengira dia akan benar-benar memperhatikan aku. Dan meski perasaanku nyata, aku tak pernah berani berharap ini adalah Ikatan Jodoh Sejati. Aku pikir… aku pikir aku hanya merindukannya."

Aymora kemudian diam, matanya melirik ke kiri dan ke kanan seolah-olah ia menonton dirinya dalam kenangan. Elia hampir tidak bernafas, tidak ingin membuyarkannya kembali ke masa kini.