Terkait

"Olivia!" Bernice terkejut. "Kamu jalang sialan!" Dia menerjang ke arah Olivia namun Olivia menamparnya lagi dengan kekuatan yang begitu besar sehingga Bernice terjatuh ke tanah. Dia memegangi pipinya yang terbakar sementara Olivia menggeram padanya dengan bahaya yang tersembunyi di matanya.

Mendengar keributan tersebut, Fuchsia masuk ke dalam ruangan. Ketika dia melihat putrinya tergeletak di lantai, dia langsung bergegas ke sisinya dan memegang bahunya, cemas setengah mati. Dia melihat wajah Bernice merah dengan bekas jari di pipinya. "Bernie!" dia berdesis. "Apa yang terjadi?" Darah mengalir di wajahnya, sebuah luka di dahinya. Itu akan membentuk bekas luka dan bertahan lama. Mata Fuchsia melebar saat napasnya terengah-engah.

Bernice melepaskan tangisan keras dan menunjuk Olivia. "Dia yang melakukannya padaku, ibu. Dia tidak bisa menerima bahwa Kaizan menginginkan aku, bukan dia."