Xing Xiaoya menatap tajam ke mata Qiao An, yang indah dan cerah seperti bunga persik. Xing Xiaoya tidak mengerti mengapa Qiao An, yang selalu ia siksa, tidak pernah menunjukkan rasa malu di wajahnya. Dia selalu optimis, membuat Xing Xiaoya cemburu.
Xing Xiaoya berkata, "Kamu tidak membenciku?"
Qiao An tersenyum. "Membenci orang sepele seperti kamu? Buat apa? Xing Xiaoya, keberuntungan terbesarmu adalah menemukan Xing Chen yang sedang mengalami amnesia. Jika tidak, kamu dan aku akan selalu berada di dunia yang berbeda. Aku berada di awan dan bulan yang agung, sedangkan kamu hanya semut di selokan. Membuang waktuku untuk bertengkar dengan orang hina sepertimu."
Xing Xiaoya sangat marah. Wajah cantiknya tenggelam dalam rasa malu.
"Qiao An, kenapa kamu tidak mati saja?" kata dia dengan kejam sambil mengertakkan gigi.
Qiao An tersenyum manis. "Xing Xiaoya, kamu sial kalau aku tidak mati."