NASIB KEMBAR III

SUDUT PANDANG ARIANNE

Saya berdiri di pinggir arena, jantung saya berdebar kencang di dada saat saya menyaksikan Caeden pingsan karena kelelahan setelah menyelesaikan proses pergeseran. Waktu seakan melambat saat kejadian itu terungkap di depan mata saya, dunia di sekitar saya menjadi kabur saat saya fokus pada tubuh anak saya yang terbaring tak bergerak di tanah.

Tanpa ragu, saya bergerak cepat, insting saya mengambil alih saat saya berlari ke depan untuk melindungi Caeden, anak saya. Saya bisa melihat beberapa penjaga bergerak ke arahnya, niat mereka tidak jelas dalam kekacauan yang melanda kami. Tapi saya lebih cepat, sampai pada anak saya sebelum siapa pun bisa menyentuhnya.