BAL MUSIM KAWIN II

Pria di depanku tersenyum sinis saat aku menatapnya dengan tajam sebagai respons. Pandangannya tertuju padaku, berlama-lama di tubuhku dengan cara yang membuat kulitku merinding. Jelas dia bukan suamiku, dan aku merasakan gelombang kemarahan tiba-tiba meningkat dalam diriku.

Pria itu berdiri di hadapanku, wajahnya tertutup topeng merah yang cerah yang tampaknya memperkuat kesombongan dalam sikapnya. Meskipun tersembunyi, aku bisa merasakan beban tatapannya padaku, senyum sinis di sudut bibirnya yang hanya semakin mengiritasiku.

Posturnya tinggi dan mengesankan, dengan tubuh yang langsing yang menandakan kekuatan dan kepercayaan diri. Topeng itu menambahkan nuansa misterius pada penampilannya, namun cara dia membawa diri, dengan dagunya yang angkuh dan kilatan kesombongan dalam matanya, itulah yang benar-benar mengganggu sarafku.