B_Mitchylle

```
Romance Carnival Hadiah Pertama.
HATI-HATILAH DENGAN KEMARAHAN SEORANG WANITA YANG SABAR.
Rosalind Lux meninggal setelah mengetahui pengkhianatan suami dan saudara perempuannya. Dan tepat ketika ia pikir ia akhirnya menemukan kedamaian, ia terbangun empat puluh tahun sebelum kematiannya.
Dengan kenangan dari kehidupan masa lalunya yang utuh, Rosalind bersumpah akan membalas dendam. Rencana-rencananya dengan cepat membawanya ke pelukan seorang Duke yang tatapan memikatnya mengandung misteri yang tidak hanya mengancam rencananya tapi juga hati dan tubuhnya.
….
HATI-HATILAH DENGAN CINTA SEORANG PRIA TERKUTUK.
Dihukum oleh Dewi karena keserakahannya, Lucas Benjamen Rothley telah menjaga Utara selama yang ia ingat. Selama ratusan tahun, tidak ada satupun wanita yang pernah mengguncang hatinya. Itu sampai Rosalind Lux yang menakutkan terjatuh ke dalam hidupnya.
Segera, ia menyadari Rosalind bukanlah damsel yang dia ingin semua orang percayai. Dia menyimpan rahasia yang sangat gelap yang bisa saja mengakhiri kutukannya atau membuat hidupnya menjadi kacau.
Tag: Dendam, Tokoh wanita yang kuat, tidak ada pemerkosaan atau penyalahgunaan, roman yang berkembang perlahan.
Novel lainnya:
Dosa Lycan: LENGKAP
Cover adalah milikku.
Instagram: @b.mitchylle
Discord: MitchyMitch#3750
```

Permainan Rosie

"Tempat ini sangat indah," ujar Rosalind, matanya penuh kekaguman saat dia memandangi taman yang penuh warna di hadapannya. Bunga-bunga tampak memiliki kualitas etereal yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Dia berpaling ke Lucas, yang berdiri di sisinya, ekspresinya tetap tanpa emosi seperti biasa. "Di mana tepatnya kita berada?" tanyanya, rasa ingin tahunya terpicu. Setelah 'makan' di ruang kerja, Lucas mengajaknya berkeliling Mansion. Kemudian mereka berakhir di sini.


Lucas berhenti sejenak, memilih kata-katanya dengan hati-hati. "Saat ini kita berada di penghalang," jawabnya. "Keluarga Rothley telah dipercaya untuk melindunginya selama beberapa generasi."


Rosalind mengerutkan dahinya, kebingungan terlihat di wajahnya. "Penghalang?" dia mengulang, berusaha memahami pentingnya kata-kata tersebut. "Apakah kita kembali ke pulau itu?"


Ketenangan di Tengah Kekacauan