"Sayang," panggil Dave perlahan, suaranya bergetar dengan kesedihan yang tak terucapkan seolah dia telah disakiti secara dalam.
Ada tangkapan yang lemah dan menyedihkan dalam nadanya, hampir seperti isakan yang sunyi.
Hera, yang masih setengah sadar dari tidur, menatapnya dalam kebingungan.
Ketika dia bergerak sedikit, jubah mandinya melorot, terbuka bekas gigitan di bahunya dan jejak ciuman yang tersebar di leher putih mulusnya.
Kontras mencolok antara tanda hitam dan kulit pucatnya membuatnya tidak bisa diabaikan.
Mata Dave memerah hampir seketika.
Dia tidak merasa dikhianati—tidak, bukan itu—tapi rasa terabaikan yang sangat kuat mengisi dadanya, membuatnya diam-diam mendambakan perhatiannya.
"Apa kamu merasa baik-baik saja?" tanya Luke segera, kekhawatiran terdengar dalam nada bicaranya.
Sementara itu, Xavier perlahan keluar untuk mengambil air hangat, berharap bisa mengurangi tegang di tenggorokan serak Hera.