Zhane, masih dalam jas labnya, segera memasangkan peniti dasi dengan kegembiraan yang jelas. Dia menatap Hera dengan senyum cerah dan mata yang bersinar seperti anak kecil yang bahagia. "Apakah terlihat bagus?" dia bertanya, tatapannya yang berwarna zamrud penuh kehangatan dan kegembiraan.
Hera mengangguk, senyumnya sama dengan miliknya. Bagaimanapun, dia telah merancang peniti dasi dan manset dengan mengingat Zhane. Setiap set yang dia buat membawa tema unik yang disesuaikan untuk orang yang menerimanya—dan milik Zhane terinspirasi oleh alam: segar, tenang, dan matang.
Desain akhirnya menampilkan cabang willow yang lembut, dirancang dengan halus dengan daun yang mengalir, dan di dalamnya terdapat giok imperial—berkilau dan hijau terang, persis seperti matanya.
Semakin Zhane mengagumi desainnya, semakin dalam apresiasinya. Tidak bisa menahan diri, dia mendekat dan memberikan ciuman lagi di pipi Hera, jarinya dengan lembut membelai peniti dasi seolah itu adalah harta karun.