5.30 PM
Ternyata mereka sudah terjebak selama dua jam di dalam lift.
Pria itu kini benar-benar pasrah. Dia hanya berharap agar lift ini segera terbuka karena ada pertemuan yang harus dilakukannya.
Dia melirik ke arah YuJie. Selama hidupnya, dia belum pernah melakukan hal ini dengan wanita manapun. Dan konyolnya lagi, miliknya ikut bereaksi!. Shame on You!
Kutuknya pada dirinya sendiri.
Dia melirik ke arah little lion yang ada dihadapannya, menyilang kaki dan menumpukan dagunya diatas telapak tangannya yang mungil, selayaknya orang yang terkantuk.
Hahaha
Disaat yang darurat ini, mereka berdua tidur???
Wajar jika itu little lion, karena ia tidak melaksanakan rutinitas tidur siangnya.
Dan sangat tidak wajar untuk wanita yang sedang memeluknya ini. Sangat lancang!
Dengan tangan kirinya, ia mengelus rambut little lion, lalu dengan silang menggeser little lion agar bersandar di sisa dadanya yang sudah dikuasai oleh wanita, selain putri kecilnya di rumah.
Kini posisinya, YuJie yang meringkuk kedalam pelukan, dan little lion yang dipeluk dari belakang oleh lengan kirinya dengan kepala bersandar di bawah ketiaknya.
Rasanya ia ingin sekali mengeluarkan sumpah serapah kepada 'presdir gila' yang ceroboh itu.
Apa kerusakan lift nya separah itu?. Ini sudah dua jam, bahkan lebih!.
Dia kini seperti seorang suami yang menjadi sandaran anak dan istrinya saat sedang piknik. HH!
Namun tiba-tiba lift kembali terjatuh.
Dia melirik ke arah kiri dan kanannya. Ternyata tidak terusik sama sekali. Bisa-bisanya.
"Haloo.. kalian mendengar kami?" Seketika saja ia mendengar suara yang memanggil dari arah atas. Namun atap lift masih tertutup.
Tidak mungkin dirinya menjawab dengan teriakan. Ia tidak tega untuk melihat putranya nanti tersentak.
Dengan menggunakan jarinya, ia mengetuk dinding lift.
Ia mengetuknya berkali kali, lalu
"Mohon bersabar tuan... Kita sedang mencoba membuka atap lift" saut seseorang dari atas.
Akhirnya. Dia akan keluar.
Namun tiba-tiba lift kembali terjatuh sedikit lebih deras, dan pintu lift telah terbuka lebar.
Pria itu menghela nafas lega dan penuh syukur. Namun diluar sana telah ramai berkerumun. Ia tidak hanya melihat petugas rumah sakit, polisi dan pemadam. Ada wartawan? kamera dimana-mana.
Apa pak Yang membocorkannya? Atau Presdir gila itu membuat kehebohan?
Seketika ia terkoneksi. Wanita disebelahnya! Memakai masker dan topi. Apa wanita ini anak pejabat? Pengusaha hebat? SELEBRITI??!
Dia yakin pada opsi terakhir.
"Hei.. bangun lah. Lift terbuka." Dengan suara membisik, namun tidak digubris.
Dengan gerakan cepat tangan kirinya, ia meraih kemeja putranya yang tergeletak, mengangkat topi wanita itu, dipasangnya di atas kepalanya, menutup kepala hingga wajah wanita itu dengan kemeja little lion, dan mendekap little lion agar wajahnya tidak tersorot.
"Maaf nona, anggap ini bayaran untuk keringat, air mata dan lengan yang melingkar di badan tanpa permisi" bisiknya lagi.
Se persekian detik kemudian
Tanpa mengeluarkan sepatah kata, petugas dengan sigap melepaskan rangkulan wanita itu. Sama seperti yang dilakukannya dengan little lion, wanita itu semakin mengeratkan pelukan. Selanjutnya, dokter melakukan suntikan dilengannya. Kemudian pelukan itu pun melemah.
Rasanya sedikit lega, dan hampa. Dia cepat berganti fokus.
Dengans igap ia memeluk little lion sepenuhnya, menarik kebawah ujung topi yang dikenakannya, dan dengan bantuan dari petugas, ia bisa berdiri sempurna, sembari menutup wajah Little lion, ia berjalan dengan langkah besar dan cepat.
Jepretan kamera terdengar sangat terburu buru di telinganya.
Disisi lain, YuJie, dengan sebagian rambut hingga matanya tertutup oleh baju little lion. Ia di bopong ke atas kursi roda. Lalu didorong oleh petugas menuju ruangan yang sudah disediakan dengan sedikit sesak pasalnya wartawan ikut mengerubungi dan memanggil manggil.
"""Hot News Celebrity"""
""Zhang YuJie terjebak di lift sampai jatuh pingsan""
""Zhang YuJie, pemeran Perjuangan Cinta terjebak di lift selama berjam-jam""
""Kondisi Zhang YuJie setelah terjebak lama di dalam lift rumah sakit x""
Dan puluhan headlines berita yang mengabari kejadian lift mati kemarin. Membaca berita itu, membuat kakak Zhang terasa ingin mual. Terlebih pada scroll-an terakhir
""Saat memeriksa kehamilannya, aktris cantik Zhang YuJie malah terjebak di dalam lift sampai jatuh pingsan. Bagaimana kondisi bayi dikandungnya?""
""Kondisi mengenaskan mantan kekasih XY yang terjebak didalam lift saat sedang memeriksa kehamilannya""
"What The Hll" dengan tablet yang sudah terbanting, Untung saja dibawahnya terdapat karpet tebal.
Diliriknya ke arah depan. Tertidur pulas?!
Ruangan yang sebelumnya digunakannya, kini sudah berbagi dengan Zhang YuJie.
Dia meminta tambahan kasur pasien didalam ruangan.
10.58 PM
"Segera tutupi seluruh berita tentang kejadian kemarin" ucapnya pada pria yang berdiri disudut sofa.
"Aku mengenal pria yang bersama YuJie kemarin, dan ada baiknya kita sigap untuk menutup rapat berita ini, sebelum masalah lain bertambah"
"Baik, dimengerti. Saya izin dulu" kata pria itu, dan berbalik namun berhenti saat kakak Zhang berbicara lagi.
"Siapkan taxi untuk YuJie besok jam 10 pagi. Beritahu Katty untuk datang ke rumah skait melalui parkir belakang pukul 9, dan untuk malam ini, pastikan lantai ini tetap tenang"
"Baik pak, saya izin pamit" jawab pria itu yang merupakan kepala asistennya.
Kakak Zhang menghela nafas panjang. Ini salah nya. Pikirnya.
Ia kembali mengutip tablet yang tadi ia buang saat sedang amarahnya memuncak. Ia kembali berselancar di media sosial untuk melihat perkembangan berita. Dan Zhang YuJie menjadi topik utama sampai ke tujuh.
Hahahaha
Pasien yang tengah tertidur pulas itu digoreng di dunia Maya.
Dari puluhan headlines yang dibukanya, tidak ada yang menyinggung pria itu, bahkan inisialnya. Meskipun gambar YuJie yang memeluk erat pria itu menjadi pembuka berita.
Apa media media itu tidak mengenal pria itu? Mana mungkin... Pria itu bahkan lebih terkenal dibandingkan presiden negara ini ... Batinnya
Mereka takut?? Bisa iya dan tidak. Tapi sebagai pekerja media, bukankah ini berita yang bagus untuk digoreng, terlebih untuk para lawan bisnis nya.
Dia fokus ke arah penutup wajah YuJie,.
Cih, pria itu mengganti baju putranya untuk sebuah topi. Kenapa bukan wajahnya saja yang ditutupi oleh baju anaknya!. Kesal nya.
Sangat tidak gentle.
Dia teringat sesuatu, dengan cepat tangannya meraih ponselnya yang berada diatas meja, lalu menekan tombol panggilan '2'.
"Pastikan seluruh berita di take down selambatnya 2x24 jam. Itu saja" perintahnya.
"Baik" saut dari sebrang telepon, dan panggilan berakhir.
Mengapa banyak headlines menuliskan kalimat HAMIL. di palingkannya wajahnya ke arah perut YuJie.
Tidak, tidak buncit sama sekali.
Apa dia ketinggalan informasi?. Gumamnya sendiri.
Mengapa media itu berspekulasi tentang YuJie yang hamil?.
Selama ia berada di Singapura dalam waktu dua minggu, ia selalu memantau YuJie, dan tidak ada yang mengganjal.
Kali ini,, apa lagi. Hamil?!
Lebih baik ia memeriksanya langsung.
Jawabnya lagi sendiri.
Ia kemudian menekan tombol untuk memanggil dokter atau perawat yang berjaga.
Selang beberapa menit, perawat dan dokter yang ia kenal datang.
"Dokter Fei, saya memiliki permintaan, semua hasil lab kesehatan Zhang YuJie , serahkan saja padaku, jangan sampai ada yang tertinggal.." jeda, mereka saling tatapan, keduanya mengerti.
"Reproduksi?" Diperjelas oleh perawat. Yang sebenarnya baik dokter Fei maupun brother Zhang tidak mau blak-blakan menyebut itu.
Brother Zhang hanya melirik ke arah dokter Fei, kemudian dokteri Fei menarik perawat itu kebelakang punggungnya.
"Itu saja. terimakasih" ucap kakak Zhang.
"Baik, kami izin keluar" membungkuk 45 derajat,dokter dan perawat keluar dari ruangan.