Pencarian

Berkat eliksir dari pohon suci (sebelumnya pohon legenda, tapi saya ubah biar enak penyebutannya). Mereka bertiga jadi bisa mengendalikan kemampuan tahap kedua mereka, walaupun kehabisan mana tidak bisa mereka elak, sebab penggunaan sihir tingkat tinggi sampai bisa bertransformasi menghabiskan banyak mana.

Namun itu sudah cukup untuk menghadapi para bangsawan yang sedang berburu elf, melihat para bangsawan bersenang-senang dalam perburuan membuat mereka menjadi jijik sama orang yang menganggap perbudakan itu menyenangkan.

"Hembusan angin!"

Irul dengan kepakan sayapnya menciptakan angin puting beliung kecil yang menyapu bersih para pendekar pedang dan penyihir yang menjadi pengawal para bangsawan.

"Ilusi~"

Mahesa memanfaatkan teknik ilusinya yang sudah diperkuat untuk membuat para prajurit saling membunuh.

Ketika dirinya dikepung oleh belasan prajurit. Ken tidak merasa takut dan dia malah tertawa melihat kelakuan prajurit yang mengantarkan nyawa padanya.

Hanya dengan menjentikkan jari, sudah membuat prajurit yang mengepungnya tadi langsung tewas dan tubuhnya meledakkan dengan darah-darah mereka bercipratan ke wajahnya dan Ken tertawa terbahak-bahak menikmati hujan darah yang ia perbuat.

"Hahaha.. ini menyenangkan, ah~ darah kebusukan"ujar Ken menjilat bibir bawahnya.

Para bangsawan yang awalnya ingin berburu sekarang mereka malah jadi yang diburu oleh tiga orang yang sepertinya bala bantuan elf.

"Mau lari kemana?~ upper kick!"tendang Mahesa ke arah Irul.

"Tebasan tak terlihat~"ucap Irul seketika tubuh semua para bangsawan terpotong secara mendadak.

"Explosion!"

Sebuah sihir ledakan mengarah ke arah mereka bertiga dan mereka tidak sempat untuk menghindarinya, sehingga mereka hanya bisa pasrah jika terkena serangan.

Namun sepertinya serangan itu tidak mengenai mereka, sebab muncul portal yang tiba-tiba melahap sihir explosion tersebut dan mengarahkan itu ke arah istana langsung.

Mereka bingung dengan apa yang terjadi, sampai lah mereka menoleh ke arah belakang dan melihat Saga sudah hidup kembali, namun tatapannya begitu kosong seperti mayat hidup.

Berkat Saga yang memindahkan serangan musuh di detik terakhir sebelum mengenai mereka, nyawa mereka menjadi terselamatkan, namun apa yang terjadi sedari tadi dia tidak berbicara dan tatapannya begitu kosong.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada teman kami?"tanya Irul pada Elisa.

"Jiwa teman kalian rusak, bisa hidup dan bergerak sudah menjadi keajaiban baginya"jawab Elisa.

"Apa tidak ada cara untuk memulihkan jiwanya?"tanya Ken.

"Ras mermaid memiliki kemampuan blessing yang bisa memulihkan jiwa rusak, tapi keberadaan ras mermaid itu hanya sebuah legenda dan menjadi cerita urban, karena tidak ada bukti yang menunjukkan keberadaan mereka tinggal"jawab Elisa menjelaskan.

"Apa tidak ada catatan sejarah tentang ras mermaid?"tanya Mahesa penasaran.

"Di dalam catatan kuno yang dibuat pada abad kekosongan mengatakan bahwa ras mermaid adalah salah satu dari tiga ras kuno yang keberadaannya begitu misterius, menurut catatan tersebut kalau ras mermaid pernah dilihat oleh seorang pengelana di samudera blu"jawab Elisa memberikan peta pada mereka jika ingin pergi ke samudera blu.

Ada kemungkinan besar kalau ras mermaid itu hanya mitos belaka seperti cerita dongeng yang sering mereka baca waktu kecil dulu di dunia asal, tapi ini adalah dunia lain dimana sihir itu nyata, sehingga kemungkinan kecil ras mermaid itu juga nyata.

Jadi tidak ada salahnya mereka mencoba untuk mencarinya sekaligus membuktikan bahwa ras mermaid itu nyata, tapi Mahesa memutuskan untuk pergi sendirian, karena Irul dan Ken harus melindungi ras elf dulu, tidak mungkin mereka meninggalkan Saga ke ras elf, nanti yang ada ras elf diburu dan Saga akan ditangkap, lalu dieksekusi mati oleh pemerintahan.

"Kau yakin ingin pergi sendirian?"tanya Irul sedikit khawatir.

"Tentu saja, karena ini cara satu-satunya cara kita untuk memulihkan jiwa Saga yang rusak"jawab Mahesa meyakinkan teman-temannya.

"Seperti yang dikatakan Elisa. Ras mermaid itu cuma legenda, bisa saja mereka cuma mitos dan keberadaan mereka tidak nyata"kata Ken masih tidak percaya.

"Jika tidak mencarinya langsung, kita tidak akan tau apa itu nyata atau cuma cerita dongeng pengantar tidur"kata Mahesa berubah menjadi kepulan asap, lalu terbang ke arah mengikuti peta.

Sebenarnya Mahesa juga tidak yakin dengan tempat yang terdapat putri duyung dalam cerita dongeng yang sering dia baca waktu kecil, namun sekarang bukan waktunya untuk meragukannya dan harus mencarinya langsung untuk membuktikan catatan kuno tentang putri duyung.

Sementara itu di kubu Ryan sendiri tengah mempersiapkan diri untuk ujian masuk sebagai prajurit raja iblis, ujian pertama adalah kelompok yang terdiri atas 3 orang dan mereka akan bertarung di arena sebagai tim, karena di peperangan dibutuhkan kekompakan untuk membuat peluang besar supaya menang.

"Jadi kita bagi 2 tim nih?"tanya Ryan berdiskusi dengan teman-temannya di penginapan.

"Benar. Ryan, Xeno, dan Putra menjadi satu tim"jawab Mikio memikirkan pembagian tim.

"Sedangkan aku, Mikio, dan Arthur dalam tim"sambung Yayan mengerti rencana Mikio.

"Alasan aku membuat kalian satu tim adalah untuk membuat kalian bisa menang dengan mudah, karena Ryan tubuhnya kebal, tapi itu hanya pada luka sayatan pedang. Kita tidak tau jika nanti lawannya ada yang bisa menggunakan sihir tingkat tinggi dan membuat Ryan kewalahan, itu sebabnya Putra dibutuhkan untuk menyembuhkan Ryan, sehingga dia tidak akan terluka dan bisa disuruh terus maju sebagai tameng, lalu tugas Xeno untuk mengakhirinya dengan sihir api dan air"jelas Mikio memberitahukan kepada teman-temannya tentang rencananya.

"Lalu di tim kalian sendiri?"tanya Ryan.

"Kami bisa memanfaatkan kemampuan time stop dan gravitasi Arthur yang sekali pakai untuk membuat lawan tidak bisa bergerak, lalu Mikio bisa menggunakan kemampuan korosinya untuk mengakhiri pertarungan, jika seandainya ada lawan yang bisa membatalkan kemampuan Arthur. Aku bisa menarik Mikio dengan cepat menggunakan tumbuhan merambat ku dan mengikat lawan menggunakan kemampuan ku, lalu Mikio bisa langsung mengakhirinya dengan death eye"jawab Yayan juga mengatur strateginya.

"Itu rencana yang bagus. Aku setuju"puji Mikio yang menyukai rencana Yayan.

"Kalau begitu kita tidur sekarang, besok pagi kita langsung ke arena pertarungan di tempat latihan prajurit dan langsung ujian"ujar Putra setelah mendapatkan bocoran jadwal pertarungan.

- bersambung