Bab 596: Menyilaukan dan Membutakan

Pujaan yang mengarah padanya mulai membuat Belka kehilangan jati dirinya. Perasaan itu membuatnya seolah kehilangan akal, memabukkannya seperti sebuah kecanduan yang tak bisa lepas darinya.

Melihat Selena yang tetap diam, ia berjalan berlagak, lengannya melingkar di pinggang Aliya seperti seorang jenderal yang menang.

Namun, ia tahu bahwa kemuliaan yang ia miliki saat ini semua berkat Aliya.

Aliya adalah harapan terakhirnya, ia harus memegang kartu ini!

Rambut keemasan Belka yang menyilaukan memancarkan kilau lembut di bawah cahaya. Ia mengulum senyum yang ia percayai sebagai senyum yang mempesona, "Aliya, masih ada waktu sebelum perjamuan resmi dimulai, apakah kamu lapar atau haus? Apakah kamu ingin aku menyuruh pelayan menyiapkan beberapa kue dan minuman untukmu?"

Mendengar kata-katanya, wanita di pelukannya menatapnya dengan pandangan merendahkan.

"Tidak perlu."

Meskipun Aliya dekat dengan Belka di perjamuan,

Ia hanya menggunakan Belka sebagai alat untuk menekan Selena.