BAB 2. TES MENJADI ADVERSARY

Didalam sebuah gedung ada seorang pemuda yang sedang berjalan menuju tempat pendaftaran.

Wanita yang menempati tempat itu terkejut dan langsung melihat perhatiannya ke arah pemuda itu, lebih tepatnya hampir rata rata orang di lobi itu melihat kearahnya.

'orang ini.. dia tampan hanya saja kenapa pakaiannya sangat kontras dengan penampilannya'.

pikir orang orang sekitarnya.

"Ada yang bisa aku bantu tuan?"

POV Gain--

Setelah mencapai tempat pendaftaran dengan banyaknya mata tertuju padaku, aku hanya bisa menghela nafas dalam hati.

'yah aku selalu percaya diri dengan penampilanku, seandainya menjadi model bisa tanpa kemampuan akting aku mungkin sudah menjadi model'.

Aku pernah menjadi seorang model di suatu perusahaan hanya saja itu tidak berlangsung lama, karena kemampuan aktingku sangat buruk, sejujurnya aku bingung kenapa seorang model harus bisa akting, tapi setelah tahu bahwa seorang model adalah aktor yang jauh lebih baik dari semua aktor yang ada, karena mereka bahkan berakting di kehidupan sehari hari.

Setelah perusahaan itu mendapatkan seorang pria tampan dengan bakat akting mereka langsung membuangku.

'ugh..' itu membuat suasana hati ku buruk.

"Ada yang bisa aku bantu tuan?"

Suara itu membuatku bangun dari lamunanku.

"Permisi nyonya, aku ingin mengikuti test menjadi adversary"

Tanpa berbasa basi aku langsung mengajukan niatku dari awal.

"..apakah kamu yakin tuan?"

"Maafkan aku bila berbicara kasar tuan, mengikuti test ini memang gratis hanya saja bila kamu terluka akibat testnya kamu membutuhkan banyak uang untuk pengobatan karena test menjadi adversary tidak mudah"

Tanya-nya sambil melihat setelan bajuku dengan tatapan khawatir.

Baju yang kupakai memang sangat kumuh, bukan berarti kotor, hanya saja seperti baju yang sering sekali dipakai dan menjadi seperti ini.

'apakah dia menghawatirkan ku? Atau mengkhwatirkan bahwa aku tidak bisa membayar tagihan bila terluka?'

Yang manapun sama saja, aku tidak tau niatnya, tapi sepertinya dia bukan orang jahat.

"Tidak apa apa, dan karena itulah aku harus berhasil dengan sekali ikut test ini"

Orang yang lulus test walaupun terluka akan diobati secara gratis itulah mengapa aku ingin lolos, walaupun seluruh badanku terluka.

"Dan aku sudah berlatih untuk mengikuti test ini jadi aku akan tetap melakukannya dan mendapatkan hasil yang bagus"

Tentu saja bohong, aku tidak punya waktu untuk itu, tapi aku tetap melatih tubuhku karena aku ingin tubuhku sangat kuat untuk bisa kerja disegala tempat dan itu pasti membutuhkan tenaga dan stamina, karena itu aku melatih tubuhku hingga sekarang.

"Hah~ baiklah, isi formulir ini dan tanda tangan di sini"

Dengan ekspresi kekalahan dia menyerahkan dokumen yang harus ku isi.

Setelah melakukan apa yang dia perintahkan aku menyerahkan dokumen itu.

"Baiklah, kamu bisa tunggu di ruangan ini karena test pertama adalah test pengetahuan kamu akan menjalani test tertulis terlebih dahulu"

Menyerahkan kertas kecil bertulis nomor ruangan.

"Dan.."

Ketika aku berbalik dan menuju ruangan yang tertulis di kertas aku mendengar dia mengatakan sesuatu.

"Hm?"

Menghentikan langkahku, aku menengok ke belakang.

'Ada penjelasan lagi?'

"Dan jangan sampai gagal! Aku berharap kamu lolos dan jangan sampai terluka oke!!"

Mengucapkan kata kata seperti itu dengan kedua tangan terkepal dan di angkat untuk memberi semangat dan ekspresi yang bersemangat.

"..Terimakasih, aku akan berjuang"

'sial dia imut'

Menggelengkan kepalaku dan menghela nafas, aku menuju ruangan itu dan memasukinya.

Ketika pemuda itu menuju ruangan itu, wanita di tempat pendaftaran tadi menundukkan kepalanya dengan wajah memerah.

'ap-apa yang kulakukan tadi!?'

'apa aku bersemangat karena melihat wajah tampannya?'

'ugh, aku tidak tau lagi'

Menepuk pipinya sebentar, dia kembali fokus lagi ke pekerjaannya dan menyimpan semuanya untuk nanti.

Kembali ke gain, ketika dia memasuki ruangan dia melihat banyak sekali peserta yang hadir, dan rata rata berpenampilan kasar dan beberapa yang biasa biasa saja dan terlihat kuat.

'yah tujuan test ini bukan tempat beradab, jadi akan lebih aneh bila orang orang beradab yang mengikuti test ini'

Berjalan mencari tempat yang kosong di paling pinggir karena aku tidak ingin terlalu tengah karena menurutku itu sesak.

Setalah aku duduk aku mengamati ruangan ini.

'ini seperti ruangan kuliah, yah walaupun aku tidak pernah memasukinya, karena membayar academy saja sudah susah, tapi secara teknis mungkin ini ruangan kuliah'

Beberapa orang saling menyapa, dan ada juga yang menyapa ku tapi hanya ku balas dengan anggukan.

Bukannya aku tidak ingin berteman atau ingin terlihat keren, hanya saja aku tidak tau ujian apa saja yang akan terjadi, 1 dari 3 ujian ini adalah ujian tulis dan sisanya ujian praktik, para strangers yang datang hanya beberapa kali saja ketempat ini tidak mungkin memberi tahukan tentang ujian ini, karena itu sudah tertera di kontrak dan bila melanggarnya bisa terkena suatu hukuman yang berat.

Karena menurut para atasan di tempat ini, ketidaktahuan para peserta test juga semacam latihan, karena di luar sana, kita tidak tau apa apa, yang artinya di luar Paradise adalah sebuah mysteri oleh karena itu ini semacam latihan yang bagus, agar mereka selalu waspada dan bersiap akan segala sesuatu.

Dengan mempertimbangkan itu, aku tidak ingin berteman untuk sekarang, karena bila nanti ada ujian untuk saling membunuh atau ada situasi yang di haruskan membunuh teman atau orang terdekatmu, aku tidak akan ragu untuk melakukannya.

Setalah beberapa menit berlalu seorang profesor? Datang.

'apa ini?, seperti sebuah kekuatan memaksaku untuk tunduk'

Sepertinya bukan hanya aku, tapi melihat semua peserta yang datang berjuang melawan, ada yang sudah tertunduk tapi masih melawan, adapula yang sudah tertunduk dan berkeringat pasrah.

'apakah ini bagian dari ujian!?, aku tidak bisa menyerah sekarang!?'

Setalah beberapa detik berjuang, akhirnya tekanan itu menghilang.

"Hah., hah., hah., hah.."

Dengan setiap tarikan nafas berat yang kulakukan, aku melihat sekeliling.

Mereka mengalami hal yang sama bahkan ada yang lebih buruk, bahkan ada yang pingsan.

"Baiklah sekarang, test tulis dimulai"

Suara tegas membuatku menghentikan semua kekhawatiran di pikiranku.

Mengalihkan tatapan ku ke meja di depanku yang terdapat kertas yang seharusnya tidak ada.

'sejak kapan?'

Menoleh kesamping sedikit, mereka yang tadi kulihat juga sudah mempunyai kertas itu.

'apakah sangat cepat bahkan tidak bisa di lihat oleh orang normal?, profesor ini adversary yang sangat kuat kan?'

"30 menit lagi"

Suara itu membuatku panik.

'cepat sekali, berapa banyak waktu dia berikan!'

Dengan panik membuka lembaran untuk mengisinya.

Sejujurnya ini pengetahuan umum, seperti awal mula, keanehan, tipe monster dll.

Tipe Monster seharusnya tidak usah di bahas, monster yang mirip serangga pastilah monster tipe serangga, monster yang mirip hewan tapi penampilannya menakutkan itu monster tipe hewan, ada juga yang di juluki anomali tapi sejauh ini hampir tidak ada berita tentang itu jadi aku tidak tahu apa apa.

Setelah menulis semua jawaban dikertas Profesor itu mengumumkan akhir dari test dan langsung menganalisis hasilnya di tempat itu juga dan kami tidak di perbolehkan keluar ruangan terlebih dahulu.

Melihat kesamping aku menemukan peserta yang masih pingsan.

'mereka pasti gagal, untung aku melawan tekanan itu'

Itu benar benar melegakan.

Setelah beberapa menit pengumuman yang lolos di beritahukan dan hampir semuanya lolos termasuk aku, ada beberapa yang tidak mungkin kerena mereka terlalu malas untuk membaca.

Aku dan beberapa siswa bangun dari tempat duduk mengikuti profesor untuk keruangan test selanjutnya.