Aku ingin mengubah sedikit gaya penulisanku, aku harap ini tidak terlalu mengganggu.
----------------------------------------------------------
Gain dengan tergesa gesa tapi tenang mendekati pohon di seberang sana.
Melihat pohon itu dari dekat dia mau tidak mau berpikir kalau ini mungkin suatu petunjuk.
Wanita yang sedari tadi memperhatikannya, juga mengikuti gain tanpa terlalu terlihat.
Gain yang sedang fokus ke sebuah simpul tali bermotif huruf emas ini, tiba tiba berbalik dan melihat seorang wanita di hadapannya.
"Apa yang kamu lakukan?" Gain bertanya kepada wanita itu.
Menurut dia aneh bila ada yang mengikuti orang yang menjadi bahan tertawaan beberapa saat yang lalu.
"Aku hanya tertarik dengan apa yang kamu lakukan, tidak seperti beberapa orang bodoh yang tidak berpikir apa yang terjadi, sepertinya kamu mencari petunjuk tentang apa yang terjadi di sini" wanita itu berkata dengan suara nyaris dingin tapi terdengar tertarik di telinganya.
"Yah aku tidak menyangkal kalau aku menemukan petunjuk, tapi aku tidak tahu ini bisa berhasil atau tidak" kata gain sambil menatap wanita itu dengan seksama.
Dia wanita yang cantik, dengan rambut putih di ikat sanggul, mata abu abu nyaris putih, tatapan dingin tapi terlihat polos, dan pakaian yang tidak terlalu mahal tapi tetap pakaian mahal, body yang bisa di bilang seksi.
'kenapa dia tidak jadi model saja!'
'yah aku juga sih' kata gain dalam hati.
"Hooh? Apa boleh aku tahu apa yang kamu dapatkan?" Kata wanita itu
Wanita ini sepertinya tertarik.
"Yah lihat ini, simpul ini sangat aneh, cara mengikatnya mungkin seperti simpul biasa tapi entah bagaimana yang membuatku curiga adalah huruf ini" gain berkata sambil menunjukan simpul di pohon yang dia temukan.
Wanita itu melihat simpul yang ditunjukan gain padanya.
"Begitu..ini memang bukan simpul biasa, aku pernah melihat sesuatu yang seperti ini sebelumnya" wanita itu berkata dengan tangan di dagunya.
"Apakah kamu tahu ini apa?" Gain berkata.
"Yah aku tahu ini dari beberapa buku yang di simpan oleh kakekku di perpustakaan keluargaku"
Hah?
Orang ini bangsawankah?
Gain menggelengkan kepala dalam hati, ini bukan waktunya memikirkan itu.
"Jadi? Apa yang tertulis di sana, dan apa fungsinya?" Gain melihat simpul kemudian wanita itu lagi.
"Bila aku tidak salah ini seperti rune yang ada di buku buku cerita fantasy"
"Cerita fantasy?" Apa dia salah dengar?
Oiya dunia ini sudah menjadi cerita fantasy sejak bencana dahulu kala.
Dia menjelaskan kepadaku apa itu rune dan apa fungsinya.
Singkatnya rune ini seperti skill tapi tanpa batas tergantung seberapa lama barang yang dipasangkan ke rune itu bertahan. Bila skill membutuhkan kekuatan yang di sebut sihir untuk mengaktifkan dan mempertahankannya, rune hanya membutuhkan kekuatan sihir untuk mengaktifkannya.
Tentu saja barang yang dipasang juga bukan barang biasa, itu harus barang yang dibuat khusus untuk di pasang rune.
Sederhana bukan? Tapi itu sangat rusak tergantung jenis rune-nya.
"Yah, menurut cerita itu rune seperti sihir, mereka ada berbagai jenis dari rune lemah hingga rune kuat, tapi sebelum itu bila rune ini hanya ada di 2 pohon itu artinya dindingnya hanya ada di antara pohon pohon ini, apakah kita tidak bisa melewati dinding ini bila memutarinya?" Wanita itu berbicara dan menatapnya.
".....apakah kamu tidak melihat aku di tertawakan beberapa saat yang lalu?" Gain tidak bisa berkata kata sejenak.
"Ohh? Jadi itu karena kamu mencobanya? Apakah kamu sudah tahu ini rune?" Wanita itu.
"Tidak, aku hanya mencobanya kupikir itu berhasil" Gain.
"Begitu, tapi itu bagus. Aku tidak ingin mencobanya bila itu akan di tertawaan" wanita itu berkata tanpa satupun perubahan ekspresi di wajahnya.
'apakah kamu sadis!?'
Menggelengkan kepala dalam hati, dia hanya menatapnya dengan tatapan lelah.
"Jadi?, apa yang kamu ketahui tentang ini?, apakah tidak ada cara untuk membuka nya?" Gain.
"Hm...ada!" Wanita itu.
"Ohhh! Benarkah!?, maka beritahu aku" Gain agak bersemangat.
Lagi pula pekerjaan ini akan menjadi penghasilan dia bila tes ini lolos.
"Bila tidak salah, di buku cerita itu rune bisa di nonaktifkan dengan beberapa cara. Yang pertama menuangkan energi sihirmu kedalam rune itu dan buat rune itu berhenti beroperasi" wanita itu.
"...bukankah itu mustahil bagi kita" sungguh, dia tidak bisa berkata kata.
Bila energi yang di pakai oleh rune ini setara dengan energi sihir itu pasti energi yang di pakai oleh para Adversary itu mustahil bagi kita.
"Itu benar, ada satu cara lagi tapi aku ragu itu akan berhasil" wanita itu menatapnya dengan ragu.
"Apa?" Gain berkata.
"Hancurkan"
Satu kata, jelas, simpel mudah di ingat.
Tapi kata kata itu tidak masuk akal untuk situasi ini.
"..apakah kamu yakin?, ini rune kamu tahu? Bagaimana caranya kita bisa menghancurkannya, bahkan bila rune ini versi lemah, butuh seorang Adversary untuk menghancurkannya"
Dia berkata kepada wanita dengan tatapan tidak percaya.
"Karena itu lah aku bilang cara ini mungkin tidak berhasil, tapi ini satu satunya cara yang ada" Wanita itu berkata tegas kepadanya.
Melihatnya, dia mau tidak mau mengakui bahwa itu benar.
Tapi tetap, menghancurkannya tidak mungkin dengan kekuatannya, itu seperti memukul paku dengan palu plastik. Dia yang akan terluka.
'pikirkan..pikirkan..'
Melihat pohon besar itu dan tali yang mengikatnya.
'Oh!!'
Gain mengalihkan perhatiannya kepada pria yang bertubuh besar yang ada di depan dinding tidak terlihat.
Wanita itu melihat Gain dan mengikuti arah pandangnya.
Seketika mereka tidak bisa berkata kata. Apa yang tidak mereka pikirkan di lakukan oleh orang idiot ini.
Jadi, apa yang pria besar itu lakukan? Menggali!!
Dia berniat menggali lubang dari sisi dinding ke balik dinding. Bahkan hampir semua orang ikut menggali, Hanya beberapa orang yang terlalu malas dan tidak peduli yang melihatnya menggali saja.
'apakah orang ini sangat pintar atau bodoh?' dia benar benar tidak tahu apa yang ada di kepala pria besar itu.
Gain dan wanita itu saling memandang dan mengangguk menyepakati seolah olah mereka sepakat oleh satu hal.