Harapan satu-satunya Angel

"... Saya akan terpaksa membuatmu melakukannya."

Kesunyian melanda dapur saat keduanya tidak berbicara sejenak. Penny dengan hati-hati mengulurkan jarinya ke arah lemari di bawah meja, telapak tangannya bersandar di pinggiran wastafel. Dengan punggung menghadap Mark, dia berhati-hati agar tidak memperingatkan dia.

'Dia berbeda dari yang lain yang pernah saya temui,' pikirnya, menyadari pria ini tidak akan melepaskannya kecuali dia mati. 'Saya telah bertemu banyak orang sepertinya.'

Penny telah berkali-kali berhadapan dengan kematian, dan dia merasakan aura yang sama dari Mark. Dia tahu dia akan membunuhnya—pertarungan ini tidak akan berakhir dengan luka ringan.

Perasaan itu bersifat timbal balik bagi Mark.