[WAKTU SEKARANG]
"Jadi, itu yang kamu janjikan!" seru Penny, mengerutkan kening ke arahnya dengan kecewa. "Bagaimana kamu bisa lupa janji cinta kita?"
"..."
Zoren benar-benar terdiam mendengar cerita yang baru saja dia dengar dari bibirnya—bibi yang terus bertanya-tanya bagaimana mereka bisa menikah. Meskipun wajahnya agak buram, dia bisa merasakan kepastian dalam ceritanya.
"Biarkan aku menjelaskan," gumamnya. "Saya setuju dengan syarat-syarat itu saat sedang mabuk obat?"
Dia mengangguk. "Jangan lupa luka yang saya berikan padamu saat melakukannya," dia mengingatkannya seolah itu seharusnya menjadi momen paling membanggakan baginya. "Saya menyelamatkan hidupmu, dan lihat dirimu sekarang! Lebih baik~! Bukankah kamu beruntung?"
'Saya legal buta,' itu yang ingin dia katakan padanya, tapi sepertinya dia sudah melupakan hal itu. "Dan bagaimana pernikahan itu terjadi?"
"Saya memanggil teman yang kenal teman dan teman itu kenal seseorang yang juga kenal seseorang...."