"""
Meja tersebut penuh dengan berbagai macam kue dan camilan, namun hanya satu orang yang melahap semuanya seperti seorang raja. Terlepas dari makanan manis yang tersaji, wajah Slater tampak semasam buah asam yang belum matang.
"Baj—"
"Slater!"
Slater tersentak ketika mendengar suara Atlas menggema di ruang makan. Dia menoleh ke arah pintu masuk, mengangkat alisnya, dan menyaksikan kakak tertuanya berjalan langsung ke arahnya dengan langkah tegas. Slater bersandar ke belakang ketika Atlas berdiri sangat dekat, meraih lengannya dan memeriksanya dengan saksama.
Atlas memeriksa pergelangan tangan dan lengan Slater apakah ada cedera atau luka, bahkan memegang lengannya yang lain untuk memeriksanya juga. Mengingat betapa parahnya kecelakaan itu, seharusnya ada memar atau luka pada tubuh Slater. Tapi kenyataannya tidak ada.
"Uh... Kakak Pertama?" tanya Slater, suaranya penuh kebingungan. "Apa yang sedang kamu lakukan?"