Isak tangis yang lebih keras bergema melalui bangunan saat mereka mulai merenungkan kegagalan mereka.
Satu demi satu, mereka berjongkok di sekeliling ruangan, terlalu kewalahan oleh emosi mereka.
Bahkan Rose, yang telah berusaha untuk tetap tenang, menyerah pada kesedihannya dan roboh ke lantai, tidak sanggup menatap tubuh Duke yang tak bergerak.
Kenangan akan daging terkelupas dan darah menyembur di jalan terus menghantui mereka, dan mereka sederhananya tidak bisa membawa diri mereka untuk menatapnya, mengetahui terlalu baik apa artinya itu.
Mereka hanya bisa membayangkan kenyataan yang mengerikan—seseorang telah kehilangan nyawa mereka, dan itu adalah beban yang tidak bisa mereka lupakan.
Mereka mengingat peringatan Kisha tentang bahaya dari penggunaan energi spiritual berlebihan; mengurasnya bisa berakibat bencana, termasuk ledakan inti energi seseorang, yang berarti, otak mereka meledak.