Pagi tiba lebih cepat dari yang Islinda duga. Ia menyadari bahwa salah satu keuntungan terbesarnya saat menjadi staf Aldric adalah kemampuan untuk tidur sampai siang. Sebagai "tamu terhormat," dia bisa tidur sepuasnya, hanya dibangunkan oleh para pelayan saat sarapan siap. Namun, matahari bahkan belum terbit ketika Marimar melesat masuk ke dalam kamarnya, didampingi dua Fae sombong.
"Selamat pagi, nyonya..." Fae itu berhenti berbicara, nada mengejek menyelinap dalam kata-katanya saat dia mengingat kehilangan hak-hak Islinda. Apakah itu disengaja atau tidak, Islinda tak bisa berkata. Membuat wajahnya tetapdatar, Fae itu melanjutkan, "Sudah waktunya bangun, Islinda. Kita harus menyiapkan makanan untuk sang pangeran."
Dua Fae yang mendampingi Marimar menahan tawa mereka, merasa terhibur oleh fakta bahwa Islinda telah berubah dari yang biasa makan bersama pangeran menjadi melayaninya seperti seorang budak. Wah, beruntunglah dia. Dia memang sekarang menjadi seorang budak.