"Yeah... Itu memang agak menjijikkan." ujar Yu Jianyu.
Bai Xifeng meneguk anggurnya. Hanya meja mereka yang tidak ditemani wanita. Meja di sekitar mereka ditemani wanita yang melayani pria, menuangkan anggur untuk mereka.
Cantik Mei turun dari panggung setelah diminta oleh Nyonya Shu. Nyonya Shu menyuruhnya melayani Patriark Su. Cantik Mei dengan patuh menuju ke kamar Patriark Su. Karena dia memenangkan lelang, Patriark Su diberi kamar terbaik malam ini.
Mata Bai Xifeng mengikuti Cantik Mei sampai dia menghilang dari pandangannya.
"Sepertinya kamu menyukai Cantik Mei. Kenapa kamu tidak ikut menawar tadi?" tanya Yu Jianyu.
"Tidak. Bukan begitu. Aku hanya kasihan dia harus bersama seseorang yang seumur kakek buyutnya." ujar Bai Xifeng.
"Yah, itu pilihan dia." Yu Jianyu tersenyum.
"Mungkin." Bai Xifeng mengangguk.
Mereka mengakhiri percakapan tentang Cantik Mei di situ. Mereka berbicara tentang hal lain seperti keluarga mereka.