ZerahNeko

Membuka matanya, ia menjadi putri tertua dari Jenderal Besar Kerajaan Liuyin.
Dia adalah gadis modern yang berpindah ke dunia yang hanya menghargai orang kuat.
Di-bully oleh sepupunya...
Pertunangan yang kandas...
Dia tidak peduli tentang semua itu.
Mottonya terinspirasi dari salah satu anime favoritnya, Hyouka: "Kalau aku tidak perlu melakukannya, aku tidak akan melakukannya. Kalau aku harus melakukannya, aku akan cepat selesai."
"Kamu sudah masuk dalam pelukan Tuan ini. Berani-beraninya kamu lari?" seorang Tuan mengancamnya.
"Kamu pikir aku takut padamu? Teruslah bermimpi." Dia menjawab.
Dia hanya ingin hidup yang damai, namun, bisakah dia memilikinya?
Catatan Penulis:
- Hak cipta gambar sampul untuk novel ini milik penciptanya. Saya hanya mengeditnya
- Silakan cek novel saya yang lain juga: Reborn: Space Intelligent Woman

Feniks yang Bangkit

"Kita tidak boleh membiarkan ini terjadi. Sekarang, kita perlu memikirkan cara bagaimana membangunkannya." Xie Lanying menyatakan.


"Saya punya caranya." Pria itu bertanya.


"Jadi, beritahu kami sekarang juga." Xie Lanying menuntut.


"Lanying, bersikap sopanlah." Xie Yaoting menasihati putrinya.


Pria itu melambaikan tangannya. Sebuah kertas dan kuas dengan tinta muncul. Dia mulai menulis sesuatu di atas kertas.


"Pergi dan ambil ramuan untuk saya. Juga, siapkan bak mandi dan isi dengan air hangat. Bak mandi harus cukup besar untuk merendam seluruh tubuhnya." Pria itu berkata.


Dia memberikan kertas itu kepada Xie Yaoting. Xie Yaoting masih ingin tahu identitas pria ini. Namun, dia meninggalkan hal itu sejenak dan menjadikan masalah Bai Xifeng sebagai prioritas utama sekarang. Dia segera meminta pelayannya untuk pergi dan mengambil ramuan seperti yang tertulis di kertas serta menyiapkan air di bak mandi.


Bab 462: Mengekspos