Hari berikutnya, ketiganya pergi ke istana. Perjalanan cukup lancar sampai mereka tiba di gerbang istana. Nah, untuk tamu dari negara lain, mereka memiliki gerbang lain yang bisa mereka gunakan. Bai Xifeng melihat beberapa orang. Dia tidak repot-repot untuk pergi dan menyapa mereka. Namun, orang-orang itu berani datang dan mendapatkan beberapa tamparan darinya.
"Bai Xifeng, baju apa yang kamu pakai? Terlihat begitu norak." Bai Huiling berkata.
"Itulah mengapa kamu perlu sosok ibu dalam hidupmu." Han Yunru menyatakan.
"Lebih baik aku tidak punya ibu jika aku memiliki ibu sepertimu." Bai Xifeng menjawab.
"Apa maksudmu dengan itu?" Han Yunru menggigit giginya.
"Pikirkan saja sendiri." Bai Xifeng berkata.
Mereka memasuki istana. Bahu Bai Xifeng telah ditusuk. Dia berbalik dan melihat Wan Qiaolian dan ibunya, Qian Meilin.
"Xifeng." Wan Qiaolian menyapa Bai Xifeng.
"Madam Wan, Qiaolian." Bai Xifeng membalas mereka.