Bab 421. Dahaga yang Tak Terpadamkan (M)

Bukan hanya kaki Zein yang bergerak.

Tangannya justru lebih cepat, membuang pakaian putih yang diberikan Temple untuk masa inapnya. Begitu dia mencapai bak mandi, dia melepas celananya dan tersandung kedepan karena kain yang mengikatnya. Kalau bukan karena Bassena yang menangkapnya, dia pasti sudah menabrak tepi bak mandi.

"Hey, hati-hat--"

Bassena tak sempat menyelesaikan kata-katanya karena Zein sudah menutup mulutnya dengan ciuman yang dalam dan penuh gairah. Sang pemandu menggerakkan tangannya dari detak nadi yang kencang di leher esper ke dada yang menantang, meremas keras sambil menyelipkan lidahnya ke dalam mulut Bassena yang hangat.

Namun tangan-tangan itu tidak berhenti di situ; salah satu dari mereka meraih lebih ke bawah dan meremas penis yang setengah tegang, mengerasinya sepenuhnya hanya dengan satu usapan.