Bab 399: Memberitahu

Langit malam itu gelap, tertutup awan tebal yang menutupi bulan.

Angin dingin meraung melalui puing-puing, membawa bau kematian.

Di luar, ratusan—tidak, ribuan—zombie berkumpul di bayangan, mata mereka yang bercahaya berkelip-kelip seperti bara yang sekarat.

Mereka berdiri dalam diam, menunggu perintah.

Narak melangkah maju, sepatu boot beratnya menghancurkan tanah yang rusak di bawahnya.

Jubah panjangnya yang compang-camping berkibar di belakangnya, dan matanya yang merah menyala bagaikan api.

Pemandangan raja mereka mengirimkan gelombang kegembiraan melalui gerombolan itu.

Udara bergetar dengan kekuatannya.

Saat dia mendekat, bawahan yang tidak sadar itu mengeluh dan perlahan duduk, mengusap kepalanya.

Seluruh tubuhnya bergetar saat dia menatap Narak, menyadari keadaannya dalam mata yang ketakutan.

"Raja saya… m-maafkan saya," dia gagap, cepat berlutut di tanah.

Narak bahkan tidak menoleh kepadanya. Suaranya tenang namun dipenuhi dengan sisi yang menakutkan.