"AAHHH," Suara mengerikan yang keluar dari tenggorokan Xuan Jian, membuat air mata Xu Feng jatuh lebih cepat. Tangisan pria besar itu, tangisan yang menusuk telinga, seperti ada orang yang meninggal.
Oh. Dia sedang sekarat.
Xu Feng mencoba sekali lagi untuk menguras biji-biji yang tersisa di tangannya yang kiri, tapi tidak ada yang tersisa darinya. Sama sekali tidak ada.
Dia ingin berpulih untuk kekasihnya, tapi pikirannya melayang terlalu jauh, terlalu jauh dari jangkauannya sendiri.
"Jagalah bayi kita." Dia bergumam rendah kepada Xuan Yang. Satu-satunya yang tidak menangis seperti kuntilanak.
Xuan Yang menatap kedua telur itu, tubuhnya masih gemetar, sebelum dia fokus kembali pada ger berambut perak. Ranjang tempat dia terbaring basah oleh darahnya sendiri.
Walaupun wajah Xu Feng tampak lebih tenang dari sebelumnya, lebih damai, tidak ada cara bagi Xuan Yang untuk menghindari bau darah dari hidungnya. Bau itu telah meresap ke segalanya. Semua yang dia cium adalah darah.