Kebenaran tentang kelahirannya III

Miriam.

Sudah dua minggu sejak aku kembali ke Kuil Bulan dengan rahim yang kosong dan hati yang lebih berat dari yang pernah kuketahui.

Ketenangan kuil yang selama ini memberiku kekuatan kini terasa seperti penjara bagiku, kadang hanya pecah oleh suara gemerisik jubah atau lantunan doa yang jauh.

Aku adalah rahasia, terperangkap dalam penjara dan hanya bantal basahku setiap malam dan hati nuraniku yang tahu. Sulit dipercaya aku adalah seorang ibu – seorang setengah ibu sebenarnya tapi pengalaman itu mengubah hidupku dengan cara yang tak pernah kuduga.

Setiap hari terasa lebih berat dari sebelumnya – perutku masih bulat dan menonjol. Aku masih terlalu lelah setelah mengandung manusia lain selama sembilan bulan dan masih harus melanjutkan hidupku seolah tidak ada yang terjadi.