Jalan Tanpa Kembali

"Ambil lonceng ini dan mainkanlah sebentar. Saat kamu bosan, kamu bisa membuangnya," kata Di Jing kepada binatang itu.

"Moo." Binatang roh itu mengeluarkan suara kecil seolah-olah ia menanggapi tuannya.

Mengabaikan tatapan ketakutan di wajah semua orang, Di Jing bergerak ke arah Jian Wushuang.

"Senior Di Jing." Jian Wushuang membungkuk kepada beliau.

"Saya memberi hormat kepada Anda, senior." Jian Nantian dan Kaisar Buta juga membungkuk.

Mereka terkesan oleh kekuatan Di Jing, sama seperti para ahli lainnya.

"Nak, kamu cukup mampu telah menarik hampir semua tetua di Tanah Ilahi ke sini." Di Jing melihat Jian Wushuang dengan tertarik.

Jian Wushuang memaksakan senyum pahit dan menjawab, "Senior, tolong jangan mengejek saya. Jika bukan karena Anda, kami sudah hancur berkeping-keping."

"Hump, jangan berterima kasih padaku. Aku tidak datang ke sini dengan keinginanku sendiri. Aku hanya menuruti perintah tuan muda," jelas Di Jing.