Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Apakah kamu pernah terlibat dalam persiapan pernikahan? Jika saya harus memberikan opini jujur, saya tidak akan merekomendasikan kegiatan tersebut.


Bukan pernikahannya--saya sangat setuju dengan itu. Tapi persiapannya.


Apalagi ketika pasanganmu adalah salah satu orang paling penting di seluruh wilayah itu. Tidak...di seluruh dunia?


Maksud saya...saya bahkan tidak banyak berbuat, hanya melakukan fitting pakaian dan berada di sana, pada dasarnya, tetapi saya sudah merasa lelah dengan pertimbangan Lesta mengenai persiapan yang harus mereka lakukan untuk acara ini. Bagaimana kalau saya harus melakukan semuanya sendirian?


Walaupun...yah, kalau hanya saya, saya akan meminta upacara sederhana dengan teman dan keluarga dan itu saja.


Yah celakanya. Tunangan saya kebetulan adalah kandidat untuk Raja Iblis.


Maksudnya; itu akan menjadi acara antar-kerajaan.


Bisnis pernikahan adalah persiapan untuk perang.