Aerlev

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu.
Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog.
Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu.
Untungnya, aku tahu obatnya.
Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu.
Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu.
“Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis.
...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

"Apakah kamu baik-baik saja?" Natha bertanya kepadaku begitu kami memasuki kamar tidur kami.


Aku berbalik dan memeluknya, menyembunyikan wajahku di dadanya. Tanpa perlu aku meminta, dia mengangkat tubuhku dan membawaku ke tempat tidur, menepuk punggungku pelan saat aku memeluk bahunya erat. Aku merasa sangat kekanak-kanakan saat seperti ini, tapi apakah benar-benar perlu berpura-pura di depan pasanganmu?


Kusandarkan kepalaku di bahunya, menghela napas yang hanya bisa didengar oleh Natha. "Kamu tahu, terkadang aku berpikir akan menyenangkan jika mereka menyukaiku karena aku adalah aku, bukan karena aku mengingatkan mereka pada Nenek..."


Ini adalah keluhan yang sangat kekanak-kanakan, tapi aku harus mengeluarkannya entah bagaimana. Awalnya tidak terasa banyak, dan aku senang itu membuat orang memandangku dengan cara yang baik. Tapi...


Tolong jangan menanam anak Anda di tanah; itu hanya untuk dryad saja