Aku merasa sangat lelah tapi puas setelah bercinta dengan Naya. Aku bersandar pada dadanya sambil mengatur napas.
Dia terlihat lelah juga tapi tersenyum padaku saat aku menatap matanya.
Beberapa saat kemudian, kami bangkit dan mengenakan jubah kami.
Kami tidak mengatakan apa-apa selama beberapa menit. Kami hanya saling berpelukan di sofa.
Beberapa saat kemudian, Naya bangkit dan menyiapkan teh untuk kami berdua.
"Sayang, waktunya minum teh!" panggilnya.
Aku bangkit dan kami minum teh sambil menatap langit penuh bintang.
"Terima kasih," kataku sambil menariknya lebih dekat kepadaku.
Dia tersenyum padaku dan bersandar di dadaku.
Beberapa saat kemudian, dia tiba-tiba teringat para pria yang mengikuti kami.
"Sayang, apakah mereka sudah tahu siapa mereka?" tanyanya.
Aku terdiam sejenak sebelum menjawabnya.
"Ya, mereka sudah ditahan," jawabku.
"Siapa yang mereka incar?" dia bertanya lagi sambil menatap mataku.
"Kamu," bisikku sambil memeluknya erat.