Di ruang di belakang cermin, berdiri seorang wanita dalam gaun merah!
Warna kulitnya pucat sekali, seperti selembar kertas, sedangkan bibirnya merah mencolok, seolah-olah bisa berdarah kapan saja.
Matanya melotot, seakan-akan sedang menatap langsung pada Anda, dengan sudut bibirnya terangkat membentuk lengkungan yang menakutkan.
Ekspresi wajahnya sangat kaku dan sangat tidak selaras.
Cahaya yang memantul dari tubuhnya menciptakan kilauan yang menyeramkan.
Ini jelas sebuah efigi kertas!
Di depan efigi kertas itu ada mezbah dengan dua batang dupa setengah terbakar, satu panjang dan satunya lagi pendek.
Satu batang dupa untuk menghormati orang yang telah meninggal, dua batang untuk menghormati hantu, dan tiga batang untuk menghormati surga, bumi, dan manusia.
Panjang batang dupa yang berbeda juga melambangkan ramalan keberuntungan atau kesialan.
Ini adalah tanda bahwa jiwa Lin Xiaoman telah berubah menjadi arwah jahat.
Dikelilingi oleh aura hantu yang intens.