Satu menit, suasana menjadi lengang.
Hanya napas berat yang terdengar, jawaban yang terakhir seperti sambaran petir yang menghantam kepalanya. Keberadaan macam apa itu artefak tingkat Astral?. Bahkan artefak terkuat nomor dua di zaman ini hanya harta di tingkat Cosmic.
Namun, tercatat dunia pernah memiliki artefak tingkat Astral pada saat era kuno miliaran tahun yang lalu, namun harta agung itu rusak dan terpecah menjadi 9 bagian. Dua dari sembilan bagian di miliki oleh Seraphians (Angel race) dan Infernians (Demon race), sedangkan tujuh bagian lain masih belum di temukan.
Konon artefak tingkat Astral tidak hanya bisa mengubah sejarah tetapi juga mengubah takdir dunia. Bahkan hanya dengan pecahan artefak yang dipegang oleh Seraphians dan Infernians, dua ras itu sudah mendominasi dua ras lain Manusia dan para Beast untuk waktu yang lama.
Jika itu saja sudah memberikan mereka kekuatan yang nyaris tak tertandingi, bagaimana jika seseorang memiliki artefak tingkat Astral yang utuh?.
Setelah beberapa saat yang mengejutkan, Alaric berhasil menenangkan diri. Fakta itu bahkan ingin membuatnya jadi lebih kuat dengan cepat. Di Awakening stage, dia pada dasarnya tidak berbeda dari manusia biasa, hanya saja dengan tubuh yang sedikit lebih kuat.
Di tahap ini, energi aether yang mengalir dalam tubuh hanya memperkuat tubuh manusia secara fisik, memberikan sedikit tambahan kekuatan dan ketahanan. Meskipun kultivasinya kembali, tapi kekuatan yang dia punya saat ini tidak lebih baik dari kotoran.
"Perjalanan masih terlalu jauh", Alaric menghela napas panjang.
Menutup mata, kesadaran Alaric perlahan memasuki Dimensional ring yang ada di tangannya. Di dalam cincin itu, tersimpan warisan dari House of Arcadia, termasuk teknik-teknik yang bisa membantu memperkuat fondasinya sebelum melangkah ke tingkat yang lebih jauh. Dari kehidupan sebelumnya, Alaric belajar bahwa di awal jalan kultivasi penting memilih teknik yang tepat untuk menentukan dasar kekuatannya di masa depan.
Teknik kultivasi pada umumnya terbagi menjadi empat cabang, Body, Movement, Attack, dan Defense. Dan sama seperti Artefak, dari masing-masing cabang itu terbagi menjadi 19 level.
Common, Rare, Mortal, Elite, Sage, Phantom, Epic, Spirit, Saint, Archon, Catalyst, Spectra, Supreme, Legend, Myth, Ancient, Heaven, Cosmic dan Astral.
Masing-masing level dibagi lagi menjadi 3 tingkatan, Ordinary teknik, Advance teknik, dan yang paling kuat adalah Ultimate teknik.
Pada tahap Awakening, seorang praktisi baru mulai merasakan aether yang mengalir dalam tubuhnya. Dengan kemampuan yang masih terbatas, mereka belum mampu menguasai teknik-teknik yang lebih kompleks seperti teknik serangan, pertahanan, atau gerakan. Di tahap ini, satu-satunya yang bisa mereka latih adalah teknik penempaan tubuh, yang berfungsi memperkuat fondasi fisik mereka, mempersiapkan tubuh untuk menahan energi yang lebih besar di tahap-tahap berikutnya.
Di dalam cincin, rak-rak melayang dalam formasi yang teratur, masing-masing terbuat dari cahaya halus yang memantulkan warna kecoklatan. Di rak-rak ini, tergeletak berbagai macan gulungan kuno yang terukir rumus-rumus kompleks, semua merupakan teknik kultivasi yang diwariskan oleh keluarganya.
Alaric melangkah perlahan, sesekali menyentuh gulungan di depannya dengan hati-hati sebelum meletakkannya kembali.
Di kehidupan sebelumnya, Alaric memang memiliki akses ke beberapa teknik kultivasi, namun dibandingkan dengan teknik-teknik yang ada di cincin ini, teknik yang dia miliki sebelumnya hanya bisa di anggap baik-baik saja. Meskipun statusnya yang sebagai putra patriark, tidak berarti segala sesuatunya diberikan begitu saja. Sama seperti yang lain, ia tidak memiliki hak istimewa untuk memilih teknik sesuka hati. Bahkan di Arcadia, setiap individu harus membuktikan nilai mereka dengan mengumpulkan poin kinerja yang cukup, sebuah syarat yang berlaku untuk semua orang, termasuk dirinya. Teknik-teknik tingkat tinggi selalu diikat oleh aturan dan upaya keras, bukan status atau keturunan.
Setiap kali Alaric membuka sebuah gulungan, ia akan berhenti sejenak, merenungkan dengan cermat apakah teknik itu sesuai untuknya. Meskipun berbagai teknik tingkat tinggi memenuhi matanya, ia menyadari bahwa memilih teknik dengan tingkat yang terlalu tinggi akan menyebabkan banyak masalah bagi tubuh dan tingkat kultivasinya saat ini. Tubuhnya belum siap untuk menanggung beban teknik-teknik tersebut. Semakin tinggi tingkat teknik maka rebound yang akan dihasilkan bagi tubuh juga akan semakin besar.
Setelah meilihat-lihat untuk waktu yang cukup lama, hatinya jatuh pada dua gulungan berwarna hitam dan perak di atas rak. Gulungan hitam terdapat ukiran-ukiran kuno di sisi luarnya sedangkan gulungan perak terlihat sederhana.
Setelah meneliti rak-rak yang dipenuhi gulungan selama beberapa waktu, matanya tertuju pada dua gulungan yang letaknya sangat berseberangan di sudut rak, sedikit terpisah dari yang lain, satu berwarna hitam dan satu lagi berwarna perak.
Gulungan hitam itu memancarkan aura kuno yang langsung menarik perhatiannya. Di sepanjang sisi luarnya, ukiran-ukiran rumit dan misterius yang tampak seperti simbol-simbol dari peradaban yang sudah lama punah terpahat dengan indah. Sentuhan halus jemarinya di atas permukaan gulungan itu mengungkapkan tekstur kasar dan dingin, seolah menyimpan jejak energi yang tak pernah padam.
Setelah membaca gulungan ini Alaric tau bahwa gulungan ini bernama Titan's Endurance Supreme Art, teknik penempaan tubuh kuno yang dirancang untuk membangun kekuatan fisik yang luar biasa dengan memanfaatkan tekanan yang konstan dan ekstrem terhadap tubuh.
Dengan teknik ini, seorang praktisi akan secara bertahap meningkatkan ketahanan tubuh mereka melalui beban eksternal yang diatur dalam tingkat yang berbeda—baik dari tekanan gravitasi buatan, suhu ekstrem, atau energi aether yang menekan tubuh dari luar.
Tubuh praktisi akan dipaksa untuk beradaptasi dengan kondisi ini, memperkuat otot, tulang, dan jaringan pada tingkat yang jauh melampaui manusia di tingkat yang sama.
Proses pelatihan untuk Titan's Endurance Supreme Art sangat intens dan mengharuskan praktisi menghadapi rasa sakit fisik yang luar biasa sebagai bagian dari evolusi tubuh mereka. Hanya mereka yang memiliki kemauan dan ketahanan mental yang kuat dapat bertahan dan berhasil dalam teknik ini.
Sedangkan untuk gulungan perak, itu memberikan kesan yang berbeda. Tidak ada hiasan mencolok atau tanda-tanda kekuatan yang terlihat. Hanya sebuah gulungan sederhana dengan kilau logam yang lembut dan polos.
Aether Conduit Sage Expansion adalah nama teknik di gulungan perak. Teknik ini memungkinkan praktisi memperbesar aether nexus yang mengalirkan energi aether ke seluruh tubuh serta memperlebar pori-pori energi dan pembuluh darah dalam tubuh.
Teknik ini berfungsi untuk meningkatkan daya tampung nexus aether yang masuk ke dalam tubuh, memungkinkan praktisi untuk mengakumulasi dan menggunakan energi dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan praktisi lain di level yang sama.
Dengan nexus aether yang lebih besar, sirkulasi energi menjadi lebih efisien, dan praktisi bisa mengakses teknik-teknik yang membutuhkan jumlah energi yang lebih besar.
Alasan Alaric memilih gulungan hitam adalah karena teknik tersebut mengandalkan tekanan untuk dilatih. Dan di domain tempat dia berada saat ini, tekanan adalah satu-satunya hal yang dia punya. Energi aether memenuhi setiap celah ruang yang ada, memberikan kondisi ideal untuk melatih tubuhnya dengan Titan's Endurance Supreme Art. Bagi Alaric, teknik ini terasa seperti jawaban yang tepat—memanfaatkan kondisi sekitarnya yang penuh tekanan energi untuk mempercepat kemajuannya.dia yakin akan menjadi sepotong kue untuk melatih teknik ini sampai mencapai pemahaman master.
Sedangkan untuk gulungan perak, di kehidupan sebelumnya dia telah mengolah teknik ini sampai ke puncak. Meski hanya teknik level Sage tapi teknik ini memberikan banyak keuntungan bagi pengguna di ranah yang sama di banding praktisi lain. Dengan lebih banyak energi dia bisa bertarung untuk jangka waktu yang lama, dan mengeluarkan teknik penyerangan dan pertahanan dengan efek dua kali lipat. Akan tetapi tanpa tubuh yang memadai teknik ini sama sekali tak berguna, tubuh mungkin tidak dapat menahan energi yang besar jika tidak ditempa secara fisik.
Alaric membuka matanya kembali, merasakan kedua gulungan itu terletak di tangannya. Ia menarik napas dalam-dalam. Ini adalah langkah pertama menuju kekuatan yang lebih besar. Fondasi tubuh yang kuat akan menjadi kunci untuk naik ke level berikutnya.
Namun, sebelum ia sempat mempelajari gulungan yang ada di tangannya, Astra tiba-tiba muncul di hadapannya. "Aku bisa membantumu, tuan".
"Apa maksudmu?" Astra yang muncul secara tiba-tiba agak membuatnya jengkel, namun hatinya di penuhi rasa ingin tau.
"Meskipun kedua teknik itu saling melengkapi tetapi melakukan kedua teknik itu secara bersamaan dengan tubuhmu saat ini dapat menyebabkan beban fisik yang berlebihan, ketidakseimbangan energi, dan mengurangi efektivitas masing-masing teknik, sehingga menghambat kemajuanmu dalam jangka pendek".
Alaric terdiam. Sebagai seorang jenius tentu dia tau apa yang di katakan Astra adalah hal yang benar. Namun dia benar-benar tidak bisa memikirkan opsi yang lebih bagus dari apa yang ia punya saat ini.
"Aku bisa membantu tuan menganalisis dan menggabungkan kedua teknik itu, sehingga kekurangan yang ada dapat diatasi," Astra melanjutkan dengan nada datar, sementara Alaric terdiam. "Namun, semua datang dengan harga. Prosesnya akan memakan energi yang besar, dan jika dilakukan, kamu hanya akan bisa memasuki tempat ini satu kali lagi di masa depan".
Mata Alaric berkedut hebat "Kenapa semua hal yang kau lakukan membutuhkan pengorbanan?" frustasi memenuhi dirinya saat ini.
Namun, Astra hanya terdiam.
Meskipun pikirannya tertekan tapi Alaric tau bahwa jika apa yang dikatakan Astra benar, maka itu hanya akan membawa banyak keuntungan baginya. Lagi pula dia tidak berencana mengandalkan Astra untuk menjadi lebih kuat.
"Baiklah, aku tidak peduli. Lakukan saja" Alaric memecah keheningan.
Setelah Alaric selesai berbicara, tiba-tiba sebuah gulungan terbentuk dari udara kosong di hadapannya. "Selesai," suara datar Astra menggema di udara, membuat Alaric terkejut dan tercengang "Secepat itu???". Gulungan itu agak hitam namun dengan polesan perak di tepinya, ukiran kuno tercetak samar di bagian luar.
Saat Alaric meraih gulungan itu, dia merasakan aura penindasan yang kuat di tangannya. Ekspresi bodoh yang sebelumnya menghiasi wajahnya kini digantikan dengan mata yang bersinar penuh antisipasi.
"Titan Nexus Heaven's Art"
"Sialan, ini sebenarnya teknik tingkat Heaven!!!", mata Alaric semakin melebar saat membaca manual dari gulungan itu "Titan's Nexus Heaven's Art adalah teknik kultivasi yang menggabungkan kekuatan fisik ekstrem dan kemampuan penyerapan energi aether secara besar-besaran. Teknik ini memperkuat tubuh melalui tekanan luar dan memperluas kapasitas aether nexus, memungkinkan praktisi untuk melatih fisik dan energi sekaligus tanpa kelemahan, menghasilkan kekuatan yang seimbang dan stabil".
Ini artinya bahkan jika ini teknik tingkat heaven, praktisi dengan level yang rendah tidak akan mengalami rebound jika mempraktikkan teknik kultivasi ini. Alaric tau jika teknik ini di bawa ke dunia luar, bahkan peperangan adalah sesuatu yang dapat di pahami.
"Bagaimana kau melakukannya?" Alaric bertanya dengan heran, matanya terpaku pada gulungan yang baru saja muncul dia baca. Namun sosok samar di depannya tetap diam, hanya memandang tanpa ekspresi, seolah tak tertarik untuk menjelaskan. Alaric menarik napas dalam, menyadari bahwa tidak ada jawaban yang akan dia terima. "Baiklah, lupakan saja," gumamnya pada diri sendiri, tekad kembali menguat. "Aku hanya akan fokus berlatih".
Dia menarik napas dalam, memusatkan pikirannya, dan mulai membiarkan energi aether kembali mengalir ke seluruh tubuhnya. Seketika, tubuhnya kembali merasakan tekanan yang berat, seperti beban tak terlihat yang menekan dari segala arah.
Tekanan itu memengaruhi setiap otot dan tulangnya, menekan setiap sel dalam tubuhnya. Rasanya seperti panas dan dingin menusuk, seolah-olah tubuhnya berada di antara dua ekstrem.
Namun, Alaric tetap tenang, fokus pada teknik yang dia pelajari. Seperti yang dijelaskan di dalam gulungan, kuncinya adalah menerima sebanyak mungkin tekanan dan membiarkan tubuh beradaptasi secara bertahap. Sakit yang menyengat di awal latihan adalah pertanda bahwa tubuhnya mulai berubah, memperkuat otot dan tulang secara perlahan. Setiap detik yang berlalu, Alaric merasa tubuhnya sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri.
Dia kemudian memusatkan perhatiannya pada pori-porinya, membayangkan mereka terbuka, menyerap energi aether sebanyak mungkin. Perlahan-lahan, aether nexus di dalam tubuhnya mulai merespon, semakin besar dan kuat, mempercepat aliran energi yang masuk.
Rasa sakit semakin intens, tekanan semakin besar, namun Alaric tidak gentar. Inilah inti dari latihan ini, melatih tubuh melalui rasa sakit, memperkuatnya hingga mencapai batas yang tak terbayangkan. Dia tahu, jika berhasil menguasai teknik tingkat heaven ini, kekuatannya akan melonjak jauh lebih cepat daripada yang dia bayangkan.
Keringat mengalir dari tubuhnya, setiap napas yang dia ambil terasa seperti membawa beban baru, tetapi setiap napas itu juga memperkuat fondasinya. Detik demi detik berlalu, dan dia terus fokus, tenggelam dalam latihan yang akan menjadi kunci untuk kekuatan di masa depan.