Bab 722: Amarah

"Dasar tua bangka, aku pikir kau sedang mencari kematian!" Pria berkacamata itu langsung mendekatinya dan menendangnya, sekali lagi menjatuhkan nenek tua itu ke tanah.

"Mati!" Vivian berteriak, siap menerjang, tapi ditahan oleh Hao Jian.

"Lepaskan aku!" Mata Vivian dipenuhi kemarahan, merah seperti darah karena marah. Dia sudah kehilangan akalnya—ini adalah neneknya, satu-satunya keluarga yang dia miliki. Namun, dia harus menyaksikan neneknya dipermalukan seperti ini. Bagaimana Vivian tidak dipenuhi dengan dendam?

"Kau ingin membunuh mereka, bukan?" Hao Jian bertanya dingin.

"Lalu kenapa kalau iya? Bukankah mereka pantas untuk mati?" Alis Vivian berkerut, wajahnya dipenuhi niat membunuh. Lalu, seolah dia memikirkan sesuatu, dia menyeringai, "Ya tentu saja, ini bukan nenekmu, jadi kau tidak peduli."