Bab 253: Takdir Masa Depan

Berdiri di luar pintu Tatum, jantungku berdegup kencang dalam dada. Lorong itu terasa memenangkan, udaranya berat dengan antisipasi. Aku sudah berlatih kata-kata yang ingin kukatakan ratusan kali, setiap kali berharap menemukan keberanian untuk menghadapi pria yang telah membantuku pulih menjadi diriku sendiri. Pria yang membantuku merasakan kembali. Tapi sekarang, saat aku berdiri di ambang kebenaran, ketakutan menggenggam diriku.

Bagaimana jika dia menolakku?

Bagaimana jika dia membenarkan ketakutanku yang terburuk?

Sekedar pemikiran itu mengirimkan perasaan ngeri ke tulang punggungku. Percakapan kami di masa lalu terulang kembali dalam pikiranku, membelokkan persepsi, membuatku bingung tentang niat sebenarnya. Aku sudah meyakinkan diri sendiri bahwa dia tidak ingin ada hubungan dengan aku, bahwa aku hanyalah bayangan yang singgah dalam hidupnya. Namun, berapapun kali aku mencoba menerima takdir itu, aku tidak bisa.

Ada sesuatu tentang dia yang tak bisa ku lepaskan.