Bab 254: Panggilan dari Takdir

Tatum

Aku tidak menyangka Brina akan muncul di depan pintuku mencari jawaban. Awalnya aku kesal karena saudaraku melanggar batas hanya untuk menjadikan hubungan antara Brina dan aku terwujud. Tentu saja, aku jatuh cinta berat pada gadis ini. Hatiku perlahan-lahan tergelincir ke dalam keadaan kebahagiaan yang tak terduga.

Mataku teralih ke bentuk tubuh Brina yang tengah tidur, dadanya naik turun mengikuti irama yang teratur. Cahaya bulan yang lembut menyaring melalui jendela, membuai rambut panjangnya yang terhampar di sekitar kepalanya seperti halo di atas bantal putih. Bulu matanya yang tebal dan hitam terbaring di atas permukaan pipinya yang halus.

Aku selalu bertanya-tanya bagaimana masa depanku akan terlihat. Bagaimana bentuk cinta itu dan pada saat itu, ketika aku memandanginya, aku tahu aku tidak bisa membiarkannya pergi.