BAB 83

POV AMELIA

Kaden tidak menunggu respons sebelum menarik jarinya keluar hingga hampir hanya ujungnya yang tertinggal dan kemudian menancapkannya kembali ke dalamku. Mataku terpejam ke belakang dan pada saat itu, tidak ada apapun kecuali rasa jari-jarinya di dalamku dan hembusan napas panasnya di leherku.

"Kaden, tolong, jangan menggoda," aku memohon. Aku sangat basah dan aku ingin dia di dalamku. Jarinya membuat pikiranku melayang tapi yang aku inginkan adalah penisnya. Aku ingin merasakan saat dia menekan masuk ke dalamku. Aku sangat menginginkannya sampai aku pikir aku akan mati.

"Sabar sayang," dia mencium tempat di bawah telingaku yang membuatku merinding. "Kamu sudah merawatku dengan baik hari ini, sekarang giliranku."