Arah Opini Publik 132

"Emily, aku sangat iri padamu. Pak Setan selalu begitu lembut dan memperhatikanmu."

Emily menghela napas dan memberinya isyarat, "Sebenarnya, mungkin kamu juga punya seseorang yang diam-diam melindungimu di sampingmu. Kamu harus menghargai orang-orang di sekitarmu."

"Apa kamu sedang bicara tentang dirimu sendiri?" suara Olivia masih terdengar sangat kecewa. "Emily, kamu begitu baik padaku. Allen Parker hanya seorang pria jahat!"

Lupakan saja, isyaratnya gagal.

Ring ring—

Ponsel Olivia bergetar lagi. Dia melirik identitas pemanggil dan tiba-tiba berseru, "Emily, aku nggak bisa bicara sama kamu. Ayahku yang menelpon! Aku nggak pulang semalam, dia pasti akan memarahiku. Kalau dia menelponmu, bilang saja aku ada di rumahmu semalam, ya? Jangan ungkap aku, aku harus menutup telpon."

"Oke..."

Sebelum Emily bisa bicara, panggilan terputus.

Emily menatap layar ponselnya dan hanya bisa menghela napas dalam-dalam.

Sementara itu, Allen Parker juga menghela napas.