Emily tersenyum sambil menjawabnya, "Kita ngobrol yang menyenangkan. Adikmu itu menggemaskan."
"Terima kasih atas komplimennya."
"Saya memberi pujian pada adikmu, bukan kamu."
"Kamu baru saja bilang aku pahlawanmu dan anak kita. Aku dengar itu. Kamu pasti sedang memujiku."
Pria ini benar-benar terlalu…
Emily mengangkat bahu lalu melanjutkan mengetik, "Kamu mengikuti kami tadi ya?"
"Tidak."
"Lalu bagaimana kamu bisa mendengar percakapan kami?"
"Saya punya caranya."
Pria ini lagi-lagi bersikap misterius.
Emily keluar dari percakapan dan berhenti melihat pesan-pesannya.
Apapun yang dia lakukan berada di bawah pengawasan dia; dia tidak perlu berkomunikasi lewat pesan tentang apa yang dia lakukan.
Emily melanjutkan berjalan dan bertemu dengan Sophia dan seorang pemuda di sudut ruangan.
Pemuda ini berbicara dalam Bahasa Inggris yang sempurna, kelihatan seperti anggota masyarakat atas yang terdidik.