Emily kembali ke keluarga Morgan larut malam, dengan Pak Setan mengantarnya kembali.
Mereka tiba di depan pintu, tetapi Pak Setan enggan membiarkannya pergi.
"Dulu, mudah saja bagi kita untuk bertemu. Ketika saya kembali ke Kamar 2307 di Hotel Hilton di malam hari, saya bisa melihat Anda keluar dari dapur dengan celemek, pipi Anda merona, bertanya apakah saya ingin makan dulu atau mandi."
Mengingat hari-hari di Hotel Hilton, Emily juga merasa itu manis.
Hidup sederhana dan bahagia kala itu.
Dia memasak untuknya setiap hari, mencuci pakaian, menunggu dia pulang untuk makan malam, dan mereka tidur dalam pelukan satu sama lain. Hanya memikirkan hari-hari itu sudah cukup untuk memabukkannya.
Tapi keduanya membawa terlalu banyak beban dalam hidup mereka.
"Saya perlu mendapatkan keadilan untuk ibu saya," kata Emily. "Apakah Anda ada kemajuan dalam urusan pribadi Anda?"
"Itu akan selesai sebentar lagi," jawab Pak Setan.
"Apakah Nenek tahu saya hamil?"