358 Saya Istrinya

Pikiran Jackson berputar. Tangannya gemetar tak terkendali saat memegang dokumen itu. "Bayi itu… apa benar-benar tidak bisa diselamatkan? Bukankah usia kandungannya sudah tujuh bulan? Tidak bisakah kita melakukan operasi caesar?"

Perawat itu menghela napas, suaranya bernada penyesalan. "Jika Emily tiba di rumah sakit lebih cepat, mungkin masih ada peluang. Tapi ketika dia sampai di sini, semuanya sudah terlambat. Kami tidak dapat mendeteksi detak jantung janin, yang berarti hati bayi itu sudah berhenti…"

Jackson merasa kata-kata perawat itu seperti melayang dari tempat yang jauh, perasaan tak nyata menguasainya. Terakhir kali dia melihat Emily, dia adalah calon ibu yang lembut dan penuh harapan, dengan antusias menanti kelahiran bayinya. Sekarang, tidak lama kemudian, bayinya hilang, dan Emily berada di ruang operasi. Apa yang sebenarnya terjadi…?