"Bagus kalau kamu akhirnya mendengarkan," kata Catrin ketika dia melihat Arwen akhirnya berhenti di pintu. "Sekarang kesini. Duduk bersama kami dan kita akan berbicara."
Arwen menoleh ke belakang, sebuah senyuman bermain di bibirnya —senyuman yang dipenuhi ejekan. "Nyonya Quinn, saya berhutang kepada Anda karena telah melahirkan saya. Itu pasti perjuangan yang besar. Terima kasih karena telah mengingatkannya kepada saya hari ini."
Alis Catrin berkerut sedikit, menunjukkan kebingungannya. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud Arwen, tapi ada sesuatu tentang nada bicaranya yang terasa salah, bahkan berbahaya. Namun, dia tetap mempertahankan sikap angkuhnya. "Senang melihat kamu akhirnya menyadari itu," katanya, melipat tangan di depan. "Sekarang, kembali dan mari kita memiliki percakapan yang layak di mana kamu mendengarkan apa yang harus saya katakan."