Bahkan memakan kotoran itu tidak akan menyelamatkan mereka lagi.

Kembali ke New York —

Malam itu, sebuah ruangan pribadi nan mewah di salah satu hotel eksklusif dipesan atas nama David Dickens.

Ini bukan sekadar pertemuan biasa.

Ruangan itu dipenuhi oleh orang-orang yang sebelumnya dengan sukarela mengundurkan diri dari posisi dewan mereka di Winslow Globals di bawah ancaman Aiden —investor yang menarik pendanaan mereka, serta para dealer dan pemasok yang buru-buru membatalkan kontrak mereka dengan harapan melihat Aiden berlutut, memohon dukungan mereka.

Dan malam ini, mereka semua berkumpul untuk merayakannya.

Merayakan hitungan mundur terakhir kejatuhan Aiden Winslow.

Karena ini adalah acara perayaan, suasananya ringan, musik mengalun lembut di latar belakang, dan sampanye mengalir seperti air. Semua orang bersemangat, tertawa dan bersosialisasi, tetapi jelas siapa bintang utama malam itu.

Dafydd Winslow —pria yang dengan nyaman duduk di pusat perhatian ruangan, postur tubuhnya santai dan ekspresi wajahnya penuh kepuasan.