Witchhazel

Yun Qing-er, satu-satunya murid dari pendekar pedang legendaris Bai Ye, telah menyembunyikan perasaannya terhadap gurunya selama bertahun-tahun. Tidak diterima oleh norma dan moral, ini adalah rahasia tergelap yang dia bersumpah akan dikubur dalam-dalam di hatinya.

Tetapi kehidupan memiliki rencana lain. Keinginan Bai Ye untuknya membakar panas di bawah penampilannya yang tenang. Dia akan mengajarkannya tidak hanya seni pedang, tetapi juga kenikmatan hidup yang sebelumnya tidak pernah dia ketahui.

Smut dimulai di Bab 17, dengan teaser di Bab 11. Awalnya sedikit lembut tetapi akan semakin liar seiring cerita berlanjut :)

Perhatikan bahwa ini BUKAN roman budidaya biasa. Para abadi dan kekuatan spiritual dan sebagainya semuanya adalah alat plot... Anda akan melihat maksud saya dalam beberapa bab!

Berhati-hatilah, Tuan Abadi

Kami ekstra hati-hati menjaga punggung kami selama beberapa hari berikutnya, dan tidak ada artefak baru yang kami temukan mengalami nasib yang sama lagi. Berdasarkan pengalaman masa lalu Xie Lun dan Wen Shiyin, jumlah dan kualitas hadiah yang kami klaim jauh lebih baik dari rata-rata, yang menunjukkan bahwa strategi pencarian kami cukup berhasil.


"Saya akan mengambil kuas ini setelah kita selesai," kata Peng Yao saat Xie Lun menyimpan trofi kedelapan kami ke dalam penyimpanannya—kelompok telah memutuskan untuk menitipkan semua hadiah padanya untuk saat ini dan mendistribusikannya bersama pada akhirnya. "Sudah cukup lama saya memohon kepada guru saya untuk kuas yang lebih baik, tetapi dia terus mengatakan yang bagus sulit ditemukan. Saya akan bertarung dengan salah satu dari kalian jika itu yang diperlukan untuk mendapatkannya."


Mengalahkan Mereka di Permainan Mereka Sendiri