Dunia Terbaik

** Enam Bulan Kemudian **

"Apakah kaki bayi benar-benar sekecil itu?" Aku menatap kaus kaki yang sedang ku rajut dan bertanya-tanya. "Ini hanya muat di dua jariku. Rasanya seperti… hampir seukuran dengan cakar kucing."

Bai Ye terkekeh. Pipinya masih menempel di perutku, dan aku bisa merasakan senyum lebar yang terbentang di wajahnya melalui kain. "Cakar kucing kecil itu cukup energik," ucapnya. "Dia baru saja menendangku lagi."

Sejak dia merasakan gerakan pertama bayi sebulan yang lalu, ahli abadi legendaris Bai Ye telah menemukan obsesi barunya dalam hidup—mendengarkan tendangan dan geliat bayi kami. Setiap malam saat aku duduk di tempat tidur merajut sweter dan kaus kaki kecil, dia akan merapatkan diri di sisiku dan meletakkan kepalanya dengan lembut di atas perutku, menghitung tendangan itu seperti semacam komunikasi rahasia antara ayah dan anak, dan dia tidak pernah merasa bosan.

"Dia menendang lebih banyak hari ini dibanding kemarin," tambahnya. "Apa artinya itu?"