Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Ekspresi Ning Zhuo serius saat ia berdiskusi dengan dua orang lainnya dan memutuskan untuk menyetujui tebusan sekali lagi, mengirim Ning Xiangguo lagi.


Setelah menghibur pamannya dan bibinya dengan tuntas, Ning Zhuo langsung pergi menemui Leluhur Keluarga Ning, Ning Jiufan, dan menjelaskan situasinya kepada beliau.


Ning Jiufan kemudian bertanya kepada Ning Zhuo, "Bagaimana pendapatmu tentang ini?"


Ning Zhuo berkata, "Saya percaya bahwa ini disebabkan oleh partisipasi saya dalam tes pengadilan, di mana saya tampil cukup baik. Jelas bahwa banyak orang tidak ingin melihat saya terus menang seperti ini. Oleh karena itu, mereka menggunakan cara-cara tercela untuk mengalihkan energi dan waktu saya."


Ning Jiufan mengusap jenggotnya, pandangannya terhadap Ning Zhuo dipenuhi dengan penghormatan yang tak terucap.


Bab 295: Si Cetek