Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Di dalam Arena Seni Beladiri yang luas, Ning Zhuo dan Hanzhou berdiri berhadapan.


Para Pencultivasi sangat familiar dengan Hanzhou, namun bagi kebanyakan orang, ini adalah pertama kali mereka melihat Ning Zhuo.


"Apakah dia Ning Zhuo dari Kota Abadi Kesemek Api?"


"Kalau menurutku, dia terlihat biasa saja. Bagaimana bisa dia menarik perhatian nona muda?!"


"Apakah dia biasa atau tidak akan terlihat dalam pertarungan ini."


Banyak pandangan yang menajam tertuju kepada Ning Zhuo.


Setelah berjanji kepada Ning Zhuo bahwa dia akan menghadiri pertarungan, dia menepati janjinya. Namun, akhir-akhir ini, dia juga mendengar beberapa rumor yang mengganggu, sehingga dia memilih untuk sedikit menyamar dan tidak menggunakan penampilan aslinya.


Lin Shanshan menyatu dengan kerumunan, tidak mencolok.


Bab 30: Ning Zhuo vs Hanzhou