Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Tentara Penjaga Kota akan berteriak nyaring dari waktu ke waktu.


Di antara para Pencultivasi yang memasuki kota, memang banyak di antaranya yang mendengar peringatan dari Tentara Penjaga Kota dan langsung meninggalkan antrian, berbalik untuk menuju barak.


Ning Zhuo membayar biaya masuk dan resmi menginjakkan kaki ke dalam Kota Abadi Canglin.


Vegetasi di Kota Abadi Canglin sangat subur, dengan bunga-bunga dan tanaman berwarna-warni serta vegetasi yang unik di mana-mana.


Rumah-rumah di kota itu berkelok-kelok dalam desainnya, tersebar secara acak. Meskipun tidak tersusun rapi, namun memiliki cita rasa tersendiri.


Ning Zhuo tak bisa menahan diri untuk menghirup udara dalam-dalam. Udara yang dihirupnya lembab dan hangat, bercampur dengan aroma bunga dan tanaman. Jelas, iklim di sini sangat menyenangkan.


Bertahap menjauhi gerbang kota, Ning Zhuo tidak menuju pusat kota tetapi malah menyelusuri gang-gang sempit yang berliku.


Bab 91: Kota Abadi Canglin_2