Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Fang Xiwen memang wanita yang cantik, namun Zhou Heng tidak melihat satu poin pun yang menarik yang membuatnya tertarik padanya. Kecantikannya tidak dapat menyamai Mei Yixiang, tubuhnya kalah bila dibandingkan dengan Gu Zi, pesonanya tidak sehipnotis Xiao Huoshui, dan kesederhanaannya bahkan tidak sebanding dengan kepolosan Lin Fuxiang.


Hanya jika ia telah mengonsumsi beberapa ratus jin afrodisiak, meninggalkan indranya kacau balau, barulah ia akan mempertimbangkan untuk menyentuh perempuan seperti itu!


"Tenang saja, aku tidak tertarik padamu!" Zhou Heng dengan tenang berkata, "Kamu bisa pergi sekarang!" Ekspresinya dingin, dan secara diam-diam berpikir jika Xiao Huoshui tidak pergi tidur siang di kereta Mei Yixiang, Fang Xiwen pasti akan merasa malu di hadapan wanita-wanita cantik sejati ini, dan akan menghentikan obrolan yang tak berguna.


Bab 166: Gadis Tsundere (2/5, meminta tiket bulanan)